Menyimpulkan Puisi

 1. Menulis Puisi

Kamu telah mendengarkan dan membaca banyak puisi. Tentu kamu juga tertarik untuk belajar menulis puisi, bukan? Menulis puisi haruslah berawal dari sebuah gagasan atau perasaan. Untuk memunculkan gagasan itu, kamu dapat mencari-carinya dari perjalanan hidupmu ataupun sesuatu yang tengah terasa atau terpikirkan. Gagasan tersebut dapat kamu ekspresikan dengan kata-kata terpilih: yang indah dan penuh makna.

Tentukanlah gagasan paling menarik yang bisa ditulis jadi puisi. Galilah gagasan-gagasan itu. Tuliskan gagasan-gagasan tersebut ke dalam larik-larik dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan padat. Perluas pembendaharaan kosakatamu sehingga bisa menciptakan puisi dengan bahasa indah, jelas, dan padat makna. Bacalah buku, e-book, internet, atau sumber-sumber lainnya. Bukubuku tersebut bisa menjadi inspirasimu.

Kosakata tersebut tentu mengandung mengandung makna yang tidak sebenarnya (makna konotasi). Kosakata dalam puisi berbeda dengan kata-kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata-kata dalam puisi singkat, tetapi kaya makna. Struktur katanya pun sering kali mengabaikan kaidahkaidah kebahasaan seperti yang berlaku pada jenis teks lainnya.

Perhatikan Puisi Berikut!

Asaku 
Berlari 
Ku tembus duri 
Bersama ceritaku yang tak bertajuk 
Kemarin…. 
Kugapai kau 
Dalam redup senja 
Bersama resahku yang tak berarah Kini… 
Ku peluk kau 
Dalam rangkaian matahari, bintang, dan bulanku 
Bersama nyanyian rinduku 
Esok Ku sematkan kau 
Dalam degup jantungku… 
Dalam denyut nadiku… lalu… 
Ku ajak kau terbang 
Menuju indah dunia kita 
Selamanya…

Puisi itu berisi luapan resah yang tak berarah. Ungkapan perasaan yang sering dialami para remaja. Ungkapan bahasa romantis dan berlebih-lebihan. Kata-katanya menggambarkan suasana hati dan keadaan jiwa yang penuh gairah dan semangat yang membumbung. Namun, kadang perasaan dipenuhi pula oleh isak tangis dan rintihan yang bersifat sentimental. Puisi itu mengungkapkan nilai-nilai cinta, kasih sayang, dan keindahan dunia yang penuh pesona.

Ada pula kepolosan dan kesederhanaan di dalamnya. Di dalamnya bercerita tentang harapan-harapan besar. Segalanya serbaindah. Namun, apabila tidak menjadi kenyataan, harapan-harapan itu berubah menjadi keputusasaan dan ratapan.

Pilihlah kata-kata yang memiliki makna kias atau konotatif yang bisa menjadi simbol atau lambang dari hal-hal yang diceritakan dalam puisi tersebut. Tak masalah apabila sering mengganti kata-kata dalam puisimu. Hal itu biasa dalam menulis puisi. Hal tersebut merupakan tahap yang harus dilalui dan kamu tidak boleh menyerah apalagi putus asa.

Berlatihlah terus-menerus untuk menulis puisi yang baik. Perbanyak membaca puisi di majalah, koran, atau buku puisi dengan maksud menambah wawasanmu dalam berpuisi.

2. Pembacaan Puisi yang Baik

a. Puisi Naratif 

Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa.

Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra.

Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan. Rendra juga banyak menulis romansa. Kirdjomuljo menulis romansa yang berisi kisah petualangan dengan judul ”Romance Perjalanan”. Kisah cinta ini dapat juga berarti cinta tanah kelahiran seperti puisi-puisi Ramadhan K.H.

b. Puisi Lirik

Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan serenada.

Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya "Elegi Jakarta" karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota Jakarta.

Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada" berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Rendra banyak menciptakan serenada dalam Empat Kumpulan Sajak. Misalnya "Serenada Hitam", "Serenada Biru", "Serenada Merah Jambu", "Serenada Ungu", "Serenada Kelabu", dan sebagainya. Warna-warna di belakang serenade itu melambangkan sifat nyanyian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, dan kecewa.

Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Yang banyak ditulis ialah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang dikagumi. "Teratai" (karya Sanusi Pane), "Diponegoro" (karya Chairil Anwar), dan "Ode buat Proklamator" (karya Leon Agusta) merupakan contoh ode yang bagus.

c. Puisi Deskriptif

Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misaInya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial.

  1. Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. 
  2. Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan/ orang tersebut. Kesan penyair juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.

0 Comments:

Posting Komentar